Ketua DPRD Kota Metro Lakukan Peletakan Batu Pertama Mushalla Lapas Metro
Metro – Ketua DPRD Kota Metro, Tondi MG Nasution hadir dalam acara pembangunan mushola Baiturrohim di Lapas Metro, dan sekaligus ikut dalam peletakan batu pertama pembangun mushala di lingkungan Lapas Kelas llA Kota Metro, Senin (06/06/2022).
Hal ini patut di apresiasi, sebab dibawah kepemimpinan Kalapas Muchamad Mulyana, selain telah meraih penilaian wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani, kini lapas kelas llA metro juga berhasil membangun musholah di pelataran parkir lembaga pemasyarakatan tersebut,” ujar Tondi.
Menurutnya, pembangunan mushala tersebut berguna untuk keluarga yang ingin membesuk warga binaan yang berada di dalam lapas Metro.
“Kami memberikan apresiasi kepada kepala Lapas kelas IIA Metro yang telah membangun tempat ibadah umat muslim di Lingkungan Lapas,” kata Tondi.
Sememtara, Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman mengajak semua masyarakat Metro untuk berlomba lomba menuju surganya allah di akhirat nanti/ mumpung masih ada waktu dan kesempatan untuk mempersiapkan bekal diakhirat nanti.
Dalam hal ini, Wakil Walikota menyerahkan beberapa sak semen kepada kepala kemenkumham lampung yang didamping kalapas Metro.
Kepala Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Propinsi Lampung, dalam sambutannya mengaku bahwa pembangunan rumah ibadah seperti ini harus dilakukan oleh setiap lembaga pemasyarakatan di seluruh wilayah Provinsi Lampung, untuk keluarga yang ada di dalam lapas Metro, sebab saat ini lapas di Lampung masih melakukan kunjungan bagi keluarga mereka secara on line, barang kali lapas kelas llA Metro ini harus menjadi percontohan bagi lapas lainnya yang ada di Provinsi Lampung.
“Lapas Metro harus menjadi contoh Lapas lainnya di Propinsi Lampung, sebab membangun tanpa biaya dari Pemerintah itu tidak mudah, sehingga wajib menjadi percontohan di Bumi Ruwa Jurai,” ujar Edi Kurniadi.
Kepala Lapas Kelas IIA Kota Metro, Muchamad Mulyana mengatakan, dana pembangunan berasal dari sumbangan atau list dari seluruh pegawai lapas, baik pimpinan maupun petugas.
Rencana kegiatan dimulai dari mempersiapkan tanah urugan, pemasangan pondasi, pemasangan dinding plester, beton. Mempersiapkan kusen pintu, kunci dan kaca, sehingga dalam pembangunan mushola Baiturrohim itu akan menghabiskan dana lebih kurang sebesar Rp 57.469.000.
“Kami memperkirakan biaya pembangunan sekitar lima puluh tujuh juta lebih, termasuk semua keperluan seperti kusen dan lainnya, hanya saja biaya itu diluar biaya tukang yang mengerjakan,” pungkasnya.